Implementasi Kurikulum Merdeka di SDN Pasar Lama 1
DOI:
https://doi.org/10.60126/maras.v2i3.357Keywords:
Implementasi, Kurikulum Merdeka, Sekolah DasarAbstract
Pandemi Covid-19 telah memicu perubahan besar di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Keadaan darurat pandemi ini menimbulkan gangguan signifikan pada sistem pendidikan global, termasuk di Indonesia. UNESCO (2020) melaporkan bahwa saat puncak pandemi, sekitar 1,6 miliar pelajar di lebih dari 190 negara, atau sekitar 94 persen dari populasi siswa global, terdampak oleh penutupan lembaga pendidikan. Karena situasi yang mendadak ini, para guru dan administrator tidak siap dan harus segera membangun sistem pembelajaran jarak jauh darurat. Hal ini mengakibatkan peningkatan ketertinggalan pembelajaran (learning loss), terutama di kelas 1, setara dengan enam bulan untuk literasi dan lima bulan untuk numerasi. Sebagai respons, pemerintah Indonesia menerapkan kurikulum darurat dan kemudian kurikulum merdeka untuk mengatasi ketertinggalan tersebut. Kurikulum merdeka bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan karakteristik peserta didik, serta memberikan kebebasan bagi sekolah dan guru untuk merancang kurikulum yang sesuai. SDN Pasar Lama 1 Banjarmasin, sebagai salah satu sekolah penggerak, telah menerapkan kurikulum merdeka di kelas 1 dan 4. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui implementasi kurikulum merdeka di SDN Pasar Lama 1. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi kurikulum merdeka di SDN Pasar Lama 1 telah berjalan dengan baik, dengan dukungan pelatihan dan bimbingan dari pemerintah. Namun, terdapat tantangan dalam penyesuaian antara kurikulum lama dan baru, meski perubahan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak terkait.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 MARAS: Jurnal Penelitian Multidisiplin
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.