Penyuluhan Tentang Pencelupan Kelambu Berinsektisida Dalam Upaya Mencegah Malaria di Desa Gemarang Kabupaten Madiun 2024
DOI:
https://doi.org/10.60126/jgen.v2i1.359Keywords:
Pendampingan Kader, Kelambu Celup, Insektisida, MalariaAbstract
Kasus malaria di Pulau Jawa sebagian besar dikarenakan pasien yang putus selama pengobatan dan bertugas ke luar pulau sehingga masih berpotensi kambuh dan menjadi kasus kembali setelah kembali ke daerah asalnya. Malaria merupakan salah satu fokus kritis masalah kesehatan global. Malaria mengancam sekitar 3,2 miliar orang di seluruh dunia, dan 1,2 miliar orang berisiko tinggi. Setiap tahun terdapat 15 juta kasus malaria dengan 38.000 kematian di Indonesia. Tujuan penyuluhan dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terutama dalam membuat kelambu celup insektisida dalam pencegahan dan pengendalian malaria sehingga kasus malaria di Desa Gemarang Kabupaten Madiun dapat menurun. Kegiatan dilakukan melalui penyuluhan dan dilanjutkan dengan melakukan praktek kerja. Melalui pelatihan pembuatan jaring celup, kader desa memperoleh keterampilan teknis dalam membuat dan memelihara jaring celup. Desa Gemarang merupakan salah satu desa di Kabupaten Madiun yang tahun 2020 juga menjadi peserta pelatihan pembuatan kelambu pengabdian masyarakat. Penggunaan kelambu ini merupakan kelambu yang telah dicelupkan ke dalam insektisida yang telah diluncurkan oleh Puskesmas Gemarang sejak tahun 2008-2016 dan mendapatkan dana anggaran dari lembaga swadaya masyarakat dan bantuan pemerintah. Hasil kegiatan Durlambu telah memberikan hasil yang positif dan signifikan dalam menurunkan malaria, sehingga diharapkan penggunaan Durlambu akan menjadi kebiasaan untuk menekan malaria. Keberlanjutan penggunaan Durlambu ini diharapkan dapat menjadi alasan kemitraan pengabdian masyarakat antara Poltekkes Kemenkes Surabaya dengan Pemerintah Kabupaten Madiun untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam membuat jaring pewarnna.
References
Dinas Kesehatan Madiun. (2018). Profil Kesehatan Kabupaten Madiun Tahun 2017. Dinas Kesehatan Madiun.
Hadi, U. K., Sugiarto, S., Muttaqin, Z., & Nugroho, D. T. (2010). Efektivitas Pemanasan Kelambu Berinsektisida, Olyset Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti (Diptera: Culicidae). Indonesian Journal of Health Ecology, 9(4), 77427.
Hakim, L., Ipa, M., Prasetyowati, H., & Ruliansyah, A. (2009). Efikasi kelambu celup insektisida yang dicampur Acrylic dan Arthatrin terhadap nyamuk Anopheles sundaicus. Buletin Penelitian Kesehatan, 36(1).
Ilmawati, R., Mardoyo, S., & Warno, S. B. E. (2017). Efektifitas penggunaan kelambu berinsektisida LLINs) terhadap kasus malaria (studi di Desa Ngreco Kecamatan Tegalombo Kabupaten Pacitan tahun 2016). Gema Lingkungan Kesehatan, 15(1).
Manalu, H. S. P., Rachmalina, S. P., Sukowati, S., & Suharjo, S. (2014). Peran tenaga kesehatan dan kerjasama lintas sektor dalam pengendalian malaria. Indonesian Journal of Health Ecology, 13(1), 50–58.
World Health Organization. (2013). World Malaria Report 2013. Geneva: World Health Organization. Setiawan, K., & Sudjarwo, S. A. (2017). Bioinsecticide effect of Pinus merkusii tree bark extract on Aedes aegypti larvae. Journal of Young Pharmacists, 9(1).





